[CANTIK] Agar Botox Tak Bikin Anda Rugi! Manfaat dan Bahaya Botox Bagi Kesehatan Kecantikan Anda

Oleh: Dr. Ni Wayan Arty

Kalau sudah berhubungan dengan kecantikan, apalagi yang diembel-embeli dengan janji memperlambat penuaan, kebanyakan perempuan akan rela merogoh kocek berapa pun. Bagaimana dengan efek samping? Itu adalah hal nomor dua. Inilah yang menyebabkan setiap produk atau program kecantikan dan anti-aging selalu laku dijual. Botox, contohnya.

Orang banyak tahu bahwa Botox berhubungan dengan anti-aging untuk menambah tingkat kecantikan seseorang. Meski terbilang tidak murah, hingga jutaan rupiah, banyak perempuan yang telah mencobanya. Anda tentu saja tidak dilarang untuk mencobanya juga. Namun, sebelum melakukan itu, mohon baca artikel ini.

Ilmu kedokteran berkembang begitu pesat, salah satunya di bidang kecantikan, sehingga para ahli selali nerusaha menemukan inovasi baru. Terapi menggunakan Botox adalah salah satunya. Botox sebetulnya adalah nama dagang untuk bakteri Botullinum Toxin A yang merupakan protein  murni dari ekstraksi bakteri Clostridium botullinum. Proses pemurnian protein dari bakteri ini sama dengan proses pemurnian bakteri pada obat antibiotika lainnya. Sehingga sebenarnya Botox termasuk ke dalam kategori obat-obatan.

Pada awalnya, Botox digunakan sebagai obat untuk mengatasi kelainan sistem saraf yang sudah disetujui oleh FDA (Federal and Drug Administration) karena berfungsi sebagai relaksasi otot dan juga sudah melewati penelitian, maka Botox kemudian digunakan di bidang kecantikan.

Botox tercipta karena banyaknya orang yang sering mengeluhkan saat mulai datangnya keriput di kulit wajah yang menandakan suatu proses penuaan. Meski ada pula yang diakibatkan oleh life style atau kebiasaan yang kurang sehat (stress, kurang nutrisi, jarang berolahraga, merokok) sehingga membuat proses penuaan datang lebih cepat atau keriput lebih banyak dari yang seharusnya.

Normalnya setiap orang sesuai dengan pertambahan usia pasti akan memiliki kerutan di kulitnya. Bila kerutan timbul sebelum waktunya atau timbul berlebih, terntu akan membuat seseorang menjadi kurang percaya diri. Bila kerutan semakin banyak, maka akan timbul keriput. Hal ini yang kemudian dicoba diatasi dengan menggunakan Botox.

Botox digunakan di antaranya untuk mengistirahatkan otot yang berkerut, untuk menaikkan letak alis yang mulai menurun akibat mata yang turun, mengoreksi bentuk rahangm serta mengurangi produksi keringat yang berlebihan pada ketiak, tangan dan bagian tubuh lainnya. Keluhan seperti ini memang terutama timbul akibat proses penuaan.

Dengan terapi Botox diharapkan akan terjadi pengencangan pada kulit, dan biasanya akan menyebabkan perubahan ekspresi wajah. Umumnya otot akan mengirimkan sinyalnya ke serat otot sehingga timbul ekspresi pada wajah seperti meringis, tersenyum atau tertawa. Jika terjadi terus menerus maka timbullah bekas atau tanda yang akan semakin dalam, lalu akan membentuk garis kerutan dan lama kelamaan membentuk keriput. Pada wajah, yang terjadi adalah akan terlihat lebih tua. Di tempat inilah kemudian Botox akan bekerja. Botox kemudian akan disuntikkan di tempat keriput tersebut.

Cara kerja dari Botox ini adalah dengan menghambat sinyal tersebut otot menjadi lebih relaks dan tidak berkontraksi sehingga kerutan pun tidak akan timbul.

Untuk keluhan keringat yang berlebih, maka Botox akan bekerja untuk menghambat kerja acetylcholine sebagai penyebab dari keluarnya keringat dari kelenjar keringat. Karena terhambat, maka keringat pun tidak keluar pada tempat tertentu.

EFEK SAMPING PENGGUNAAN BOTOX


Jika dilakukan dengan cara yang benar, maka sebetulnya terapi Botox ini cukup aman. Tapi jika tidak, maka bisa menimbulkan efek samping. Yakni diantaranya:
  • Mulut kering, rasa tidak nyaman atau sakit di tempat suntikan
  • Kelelahan, sakit kepala, sakit leher
  • Gangguan pada fungsi menelan, berbicara atau bernafas. Gangguan ini bisa terjadi mulai dari beberapa jam hingga beberapa minggu setelah terapi suntikan Botox. Biasanya karena otot-otot yang digunakan untuk bernapas dan menelan dapat menjadi lemah setelah suntikan. Kematian dapat terjadi sebagai komplikasi jika Anda memiliki masalah berat dengan fungsi menelan atau bernapas setelah terapi dengan Botox.
  • Dalam beberapa kasus, efek dari toksin botullinum ternyata dapat memengaruhi area tubuh yang mungkin cukup jauh tempatnya dari titik suntikan Botox tersebut. Pada proses selanjutnya, ini akan menyebabkan gejala yang disebut Botulisme.


GEJALA-GEJALA BOTULISME

Botulisme sendiri memiliki gejala-gejala yang perlu Anda perhatikan, diantaranya meliputi:
  • Hilangnya kekuatan dan kelemahan otot di seluruh tubuh
  • Penglihatan ganda, penglihatan kabur
  • Kendur kelopak mata
  • Suara serak atau perubahan bahkan kehilangan suara (dysphonia)
  • Sulit mengucapkan kata-kata dengan jelas (dysarthria)
  • Hilangnya kontrol pada kandung kemih
  • Kesulitan bernapas
  • Kesulitan menelan


YANG PERLU DIPERHATIKAN DALAM KONSUMSI BOTOX

Untuk menghindari efek samping dari Botox, ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan, yaitu:
Terapi Botox tidak boleh dilakukan terus menerus apalagi tanpa pengawasan dokter. Hal ini karena cara kerja Botox yaitu untuk merelaksasikan otot, jika berlangsung terus menerus akan bisa menyebabkan kelumpuhan pada akar saraf wajah yang disuntik.

Wanita hamil dan menyusui tidak dianjurkan untuk melakukan terapi Botox

Saat menjalani terapi Botox sebaiknya Anda tidak memakai kosmetik yang berlebihan

Hindari ekspresi wajah yang berlebihan setelah melakukan terapi agar ekspresi wajah akan tetap natural.

Sampai saat ini memang belum ada kasus serius akibat penyebaran dari efek racun pada tempat suntikan setelah menggunakan terapi Botox. Bila digunakan pada dosis yang disarankan untuk mengobati keluhan ketiak berkeringat, blefarospasme, atau strabismus atau ketika Botox digunakan dan direkomendasikan dokter ahli untuk mengobati garis kerutan, Anda tidak perlu khawatir pada efek samping Botox.
Labels: Cantik, Tips
Back To Top